SOLOK SELATAN, BAKSYA.COM - Apa sih yang di maksud dengan Budaya? Pengertian budaya sendiri adalah kumpulan-kumpulan dari nilai, norma, tradisi, bahasa, dan pengetahuan yang dianut dan diamalkan oleh suatu kelompok manusia.
Budaya tidak hanya mencakup
aspek material seperti seni dan arsitektur, tetapi juga nilai-nilai, keyakinan,
serta sistem pemikiran yang menjadi bagian dari identitas suatu masyarakat.
Dilansir dari situs
deepublishstore.com, Secara umum atau secara luas, istilah budaya
adalah suatu gaya hidup yang berkembang dalam suatu kelompok atau masyarakat
dan diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya.
Sehingga budaya merupakan gaya hidup yang sudah dilakukan dari sejak lahir
bahkan sejak masih dalam kandungan sampai tutup usia.
Budaya di setiap daerah tentu
memiliki ciri khasnya masing-masing, yang juga sering disebut sebagai kearifan
lokal. Begitu pula dengan masyarakat Minangkabau, mereka juga memiliki aneka
ragam budaya yang terus diwariskan kepada anak cucunya.
Nah, salah satunya berada di Nagari
Bidar Alam, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat di mana setiap perayaan Idul Fitri biasanya disertai
dengan tradisi tahunan yang disebut Goba-Goba.
Biasanya, tradisi ini terjadi
saat fajar pada hari raya Idul Fitri, di mana masyarakat memasang obor di bambu
yang telah disusun sebelumnya.
Tempat pelaksanaannya biasanya
jauh dari pemukiman warga, seperti di pinggiran nagari atau daerah ketinggian,
agar kegiatan tersebut tidak mengganggu warga sekitar.
Obor tersebut disusun dengan
pola gambar yang akan terlihat saat dinyalakan dalam kegelapan, terkadang juga
berupa tulisan.Selain itu, puluhan meriam bambu diletakkan secara berjejer di
atas tanah atau pada pangkal bambu untuk menambah kegembiraan hari raya Idul
Fitri.
Tradisi ini dianggap oleh
warga setempat sebagai bagian yang tak terpisahkan dari perayaan yang meriah.
Mereka menjelaskan bahwa tradisi Goba-Goba biasanya dilakukan oleh para pemuda
karena membutuhkan tenaga yang kuat.
Tradisi Goba-Goba sudah ada sejak zaman sebelum penjajahan dan terus dilakukan hingga masa kemerdekaan. Tradisi ini menjadi lambang kuatnya ikatan sosial antar masyarakat Minangkabau di Nagari Bidar Alam, Kabupaten Solok Selatan.