RANTAU PRAPAT, BAKSYA.COM - Di tengah gemerlapnya kehidupan modern, tradisi pernikahan adat
Melayu tetap menjadi warisan budaya yang dijaga dengan megah. Hal ini terbukti
dari pernikahan indah yang baru-baru ini diadakan di Kota Rantau Prapat,
Sumatera Utara, yang memukau dengan keelokan dan kemegahan budaya Melayu.
Dalam tradisi pernikahan adat Melayu,
"lempar bunga" tidak termasuk dalam ritual yang unik dilakukan. Momen
ini tidak hanya menjadi simbol kebahagiaan untuk pengantin baru, tetapi juga
sebagai ungkapan doa dan harapan dari semua yang hadir untuk kehidupan
pernikahan yang penuh berkah.
Simbolisme di balik tradisi "Lempar
Bunga" sangat berarti. Bunga yang dilemparkan melambangkan harapan dan doa
baik dari pengantin perempuan untuk para tamu undangan, terutama untuk mereka
yang juga berharap menemukan cinta dan kebahagiaan seperti yang dirasakan oleh
pasangan pengantin.
Tradisi "Lempar Bunga" tidak
hanya menjadi bagian dari seremonial pernikahan adat Melayu, tetapi juga
merupakan bentuk penghargaan dari pengantin perempuan kepada para tamu undangan
yang telah memberikan doa dan restu untuk kebahagiaan mereka.