LHOKSEUMAWE,BAKSYA.COM–Malam takbiran Idul Adha selalu menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh umat Muslim di Indonesia. Selain gema takbir yang menggetarkan hati, ada satu tradisi yang tidak pernah ketinggalan menghiasi langit malam: Kembang Api.
Tradisi menyalakan kembang api pada malam takbiran Idul Adha bukan hanya sekadar hiburan, melainkan simbol kegembiraan dan rasa syukur atas datangnya hari raya besar ini. Di berbagai kota besar seperti Lhokseumawe, Asahan, dan Medan. Di kota Lhokseumawe, tepat pada hari Minggu, 16 Juni 2024 langit malam takbiran dipenuhi oleh kilauan kembang api yang mempesona. Warna-warni cahaya yang membelah kegelapan malam menciptakan pemandangan yang mengagumkan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
Tradisi ini juga memiliki makna mendalam bagi sebagian masyarakat. Kilauan kembang api dianggap sebagai simbol harapan dan doa agar hari raya Idul Adha membawa berkah dan kedamaian. Selain itu, momen ini juga mempererat tali silaturahmi antar warga yang berkumpul bersama-sama, saling berbagi kebahagiaan dan kebersamaan.
Namun, di balik kemeriahan ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Keamanan dan keselamatan tetap menjadi prioritas utama. Pemerintah daerah dan pihak kepolisian biasanya mengeluarkan imbauan agar masyarakat yang ingin menyalakan kembang api melakukannya dengan hati-hati dan sesuai aturan yang berlaku. Mereka juga menyediakan petugas yang siap siaga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Meskipun begitu, tradisi kembang api pada malam takbiran Idul Adha tetap menjadi salah satu momen yang paling dinantikan. Dengan cahaya yang memancar di langit malam, setiap letusan kembang api seolah mengirimkan pesan kebahagiaan dan harapan akan hari yang lebih baik. Semoga tradisi ini terus terjaga dan memberikan kebahagiaan bagi semua umat Muslim di Indonesia.