Foto:pernikahan adat aceh
Aceh Utara, BAKSYA.COM-Pernikahan adat Aceh, yang melibatkan serangkaian prosesi dan ritual budaya, tetap menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Aceh. Tradisi ini tidak hanya mempererat ikatan antar keluarga, tetapi juga melestarikan nilai-nilai kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun.
Rabu, 05 Juni 2024, tepatnya berada Gampong Paloh Gadeng, Aceh Utara, Pernikahan adat Aceh ini sedang berlangsung, mulai dari lamaran (meukebat) dan pertunangan (tunangan), hingga upacara tepung tawar dan adat peusijuek. Proses ini mencerminkan kehidupan masyarakat Aceh yang sarat dengan filosofi dan simbolisme yang kuat.
Tradisi ini melibatkan pasangan yang akan menikah, beserta keluarga mereka. Keluarga besar dan masyarakat setempat juga turut serta dalam berbagai prosesi, menunjukkan kebersamaan dan solidaritas komunitas.
Proses pernikahan adat Aceh biasanya dilakukan menjelang dan pada hari pernikahan, serta beberapa hari sebelumnya dan sesudahnya. Setiap tahapan memiliki makna dan tujuan yang spesifik, memastikan bahwa setiap langkah dalam pernikahan tersebut dilakukan dengan penuh penghormatan dan doa
.
Pernikahan adat Aceh merupakan cara masyarakat melestarikan warisan budaya dan nilai-nilai leluhur mereka. Meskipun modernisasi terus berkembang, tradisi ini tetap dijaga dengan baik sebagai bentuk penghormatan terhadap identitas budaya mereka.
Proses dimulai dengan lamaran (meukebat) dan pertunangan (tunangan), diikuti dengan upacara tepung tawar yang bertujuan untuk menyucikan calon pengantin. Adat peusijuek dilakukan untuk memberikan doa dan restu. Pada hari pernikahan, dilangsungkan akad nikah di masjid, diikuti dengan resepsi kenduri di mana keluarga dan masyarakat berkumpul untuk merayakan. Setelah pernikahan, ada adat maulod sebagai syukuran dan pembacaan doa.
Dengan tetap melestarikan tradisi pernikahan adat Aceh, masyarakat Aceh menunjukkan bahwa modernisasi dan penghormatan terhadap budaya bisa berjalan beriringan, menjaga warisan leluhur agar tetap hidup di tengah perubahan zaman.