Timphan adalah makanan tradisional khas Aceh yang telah melekat dalam sejarah dan kehidupan masyarakat Aceh yang telah ada sejak zaman dahulu kala. Namun, asal mula hidangan ini tidak ada dalam catatan yang pasti, tetapi beberapa sumber mengatakan bahwa timphan pertama kali muncul ditengah-tengah masyarakat Aceh pada masa kerajaan Darussalam. Sejak saat itu, resep membuat timphan terus diwariskan turun temurun pada garis dasar gadis Aceh.
Timphan adalah makanan tradisional yang menggunakan bahan utama beras ketan dan pisang, yang kemudian diberi isi lalu dibalut dengan daung pisang dan dimasak dengan cara dikukus. Kue timphan ini dibuat dengan berbagai varian isi, Ada yang berisi parutan kelapa yang telah di gongseng dengan gula dan juga ada yang berisi srikaya. Perpaduan bahan inilah yang membuat rasa manis dan gurih pada timphan.
Kue timphan ini biasanya disajikan pada saat hari raya maupun hari-hari tertentu seperti pada saat acara pernikahan maupun hari besar lainnya. Namun, selain hari raya kue ini juga sering di pilih untuk menjadi oleh-oleh. Kue timphan juga dijadikan sebagai wadah untuk jalin komunikasi bagi perempuan-perempuan di Aceh.
" Saat pertama kali saya mencoba timphan rasanya manis, lezat dan gurih, langsung cocok di lidah dan rasanya yang begitu pas dengan kelapa sebagai isian untuk timphan dan sama sekali ga enek di leher, teksturnya mirip dengan kue Bugis yang berada dikampung halaman saya yaitu Langkat " ucapnya Yola pada saat pertama kali mencoba makanan tradisional khas Aceh ini.
Bagi masyarakat luar Aceh ataupun masyarakat Aceh tersendiri yang belum pernah mencoba timphan dan juga penasaran dengan rasanya yang seperti apa sih, mari berkunjung ke Aceh maka kalian akan dapat merasakan betapa nikmat, gurih dan lezatnya kue tradisional ini. Kue ini sangat mudah ditemukan di berbagai warung dan toko oleh-oleh di Aceh.
